Materi IPA kelas VII Paket B setara SMP smt Genap Part 3

 link absensi :  https://forms.gle/fQ4hRpiBwT7ox7Ri8

              Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Pada bab ini ,  akan mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan merupakan segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu adalah sistem kompleks yang saling berpengaruh satu sama lain. Lingkungan sendiri terdiri atas komponen biotik dan komponen abiotik.

Komponen biotik terdiri atas benda-benda hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan sedangkan komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati misalnya air, tanah, udara dan sebagainya.

Setiap organisme tidak bisa hidup sendiri dan selalu bergantung satu sama lain dengan lingkungannya. Keadaan saling bergantung ini akan membentuk pola interaksi baik antara komponen biotik dan komponen abiotik maupun komponen biotik dan komponen biotik. Interaksi antara komponen biotik biasanya paling banyak terjadi pada kegiatan makan dan dimakan.

Manusia sebagai komponen biotik juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Perilaku manusia bisa merubah tatanan lingkungan tertentu baik menjadi lebih baik maupun menjadi lebih buruk. Untuk lebih jelasnya, berikut sub bab yang menjadi pembahasan materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan:

  • Pengertian lingkungan
  • Hal-hal yang ditemukan dalam suatu lingkungan
  • Interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola
Jenis-jenis Lingkungan 

Jenis lingkungan sangat beragam dan berbeda-beda. Beberapa jenis dapat dikelompokkan menjadi baidang-bidang tertentu. 
A. Lingkungan Berdasarkan Proses Terbentuknya
 Lingkungan berdasarkan proses terbentuknya dibagi menjadi lingkungan alami dan lingkungan buatan. 1. Lingkungan Alami Lingkungan alami adalah lingkungan yang terbentuk akibat dari proses alam secara dinamis, artinya tidak ada kesengajaan manusia dalam pembentukannya. Lingkungan alami terdiri dari atas sumber-sumber alami berupa ekosistem dan berbagai komponen yang ada baik itu komponen fisik maupun biologis.
 2. Lingkungan Buatan Lingkungan buatan adalah lingkungan yang tujuan pembuatannya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia yang jumlahnya tidak terbatas. Jenis lingkungan yang dibuat oleh manusia ditujukan untuk memberi manfaat yang sangat baik bagi manusia dan juga makhluk makhluk lainnya. Manfaat lingkungan buatan ini diantaranya sebagai sarana memenuhi kebutuhan masyarakat, contohnya adalah pembuatan waduk atau bendungan untuk menampung air, karena manusia sangat memerlukan air untuk bisa bertahan hidup. Fungsi rekreasi atau wisata juga menjadi salah satu manfaat dari lingkungan buatan seperti danau bendungan, taman bunga, atau kebun buah yang dapat dijadikan tempat untuk berwisata. 
B. Lingkungan Berdasarkan Unsur Pembentuknya 
Jenis lingkungan berdasarkan unsur pembentuknya terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan biotik dan abiotik. 
1. Lingkungan Biotik Lingkungan biotik adalah lingkungan yang komponennya terdiri komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup atau organisme yang ada di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuh tumbuhan. Komponen biotik dapat digolongkan berdasarkan ukurannya, yaitu makroorganisme dan mikroorganisme. Selain itu berdasarkan perannya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan dekomposer.
 2. Lingkungan Abiotik Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang komponennya terdiri dari komponen abiotik atau tidak hidup yaitu komponen yang terdiri dari benda-benda yang bukan makhluk hidup dan ada di sekitar lingkungan. Komponen ini sangat mempengaruhi kelangsungan hidup. Jenis komponen abiotik diantaranya adalah faktor kimiawi yaitu senyawa anorganik (H2O, N2 , O2 , CO2 , mineral, dsb) dan senyawa organik (KH, protein, dsb) kemudian faktor fisik yang terdiri dari suhu, sinar matahari, angin, air, udara, kelembaban, cahaya, suhu, pH, salinitas, topografi dan lain sebagainya. Lingkungan abiotik terdiri atas: 
1. Suhu Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya. 
2. Air Ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme Contohnya organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir. 
3. Garam Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme terestrial yang dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi. 
4. Sinar Matahari Intensitas dan kualitas pada sebuah cahaya matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari. 
5. Kadar pH Kondisi pH lingkungan dapat mempengaruhi kerja enzim, pH optimum merupakan kondisi pH yang mendukung bekerjanya enzim secara optimal dan setiap enzim memiliki pH optimum yang berbeda-beda. 
6. Tingkat Salinitas Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air. Selain kandungan dalam air, terkadang salinitas juga digunakan sebagai istilah kandungan garam dalam tanah.

Interaksi dalam Ekosistem membentuk Suatu Pola

setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk  suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.


Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis

Macam-macam Simbiosis
Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. 
Beberapa makhluk hidup dapat hidup berdampingan tanpa melakukan kompetisi atau predasi. Pola interaksi  seperti ini disebut simbiosis, dan organisme yang melakukannya disebut simbion. Simbiosis adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dalam suatu lingkungan. 

  • simbiosis mutualisme
  • simbiosis komensalisme
  • simbiosis parasitisme
Pengertian dari macam - macam simbiosis tersebut :
  • Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu  sama lain. 
  • Simbiosis  komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. 
  • Simbiosis parasitisme merupakan hubungan  dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain
Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.
Contoh simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman anggrek tersebut.
Contoh simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.

Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan
Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, peran organisme dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof. Organisme heterotrof, berdasarkan jenis makanannya dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.

Comments

Popular posts from this blog

Materi IPA Paket B kelas VII Part 4